Puisi bebas
Contoh puisi bebas
Puisi bebas tidak perlu terpaku pada satu tema saja tetapi kita akan mengambil banyak tema, mulai dari tema alam, cinta, kehidupan dan lain sebagainya.
1. Contoh puisi bebas religi
Kita berjalan melintas waktu
Semua berjalan bergulir maju
Ada yang sedang berdiri kokoh menjulang
Ada yang sedang layu berusaha berkembang
Semuanya bagian dari proses kehidupan
Selalu ada warna dinamis terlihat begitu
Manis
Sampai tiba waktunya kita habis di sini
Untuk melanjutkan kehidupan yang kekal
Membawa amalan sebuah bekal
2.Contoh puisi bebas tentang alam
Ketika alam keluarkan amarahnya
Tak ada satupun manusia yang sanggup
Menahannya
Ombak badai tanah longsor, semuanya
Adalah sebuah pesan
Agar kita bisa lebih menghargai alam
Tidak merasa hebat karena dapat bergerak
Bebas
Ketika alam murka kita semua ikut
Menderita.
3. Contoh puisi bebas tema sosial
Selalu ada perbedaan dalam kehidupan
Entah itu dengan si kaya atau miskin
Selalu ada kelas dan strata
Walaupun kita berusaha menolak itu semua
Faktanya itu semua ada di hadapan kita
4.Contoh puisi bebas tema kehidupan
Sinar matahari menyapa dunia di pagi hari
Pertanda kehidupan akan segera di mulai
Kita semua bangun dan bergerak
Untuk melanjutkan hidup menggapai mimpi
Semuanya terus berputar hingga senja
Datang
Sebuah pertanda hari akan usai.
Contoh puisi pendek tema bebas
Bayangan
Kemana aku pergi
Dia selalu mengikuti
Kemanapun aku melangkah
Dia ingin bersama-sama
Bila terang dia datang
Meskipun aku tidak mengundang
Bila gelap dia pergi
Walaupun aku memanggil dirinya
Sedih
Betapa sedihnya hatiku
Ingin rasanya aku menangis
Hatiku rasa pilu
Bagaikan panas tersiram gerimis
Biarlah aku pendam dalam hati
Segala perasaan yang mengguncang
Entah esok atau suatu hari nanti
Semua rasa ini pasti hilang
Puisi : Gerimis putih (karya taufik Ismail)
Gerimis putih
Malam Oktober panjang dan turun perlahan
merisik dedahanan telanjang, serta deru tertahan
Dada bumilah putih dan terlembut
Dipucuk-pucuk ranting kristal sama berpagut
Malam Oktober yang pucat, pergi perlahan
Pada basah mengembang biru pipi danau
Bumi yang terlentang malas, pesolek berpupur salju
Lidah logam berdentangan jauh lonceng gereja
Dan lengkung langit mengucurkan gerimis putih
Perbukitan terpekur, dilerengnya deretan pohon pina
Tiupan angin' tak lagi tajam tapi lembut menyuarakan
Seperti Emilie tak akan pergi seperti dada tak akan pedih
Lengkung langit yang mengucurkan gerimis putih.
Comments
Post a Comment